Kamis, 26 Maret 2015

Daftar Pembalap MotoGP 2015

Daftar Pembalap MotoGP 2015 - Hello sobat para penggemar dunia balap sport MotoGP. Tanpa terasa musim balap MotoGP 2014 telah berlalu, sekarang musim 2015 telah menyongsong, seri pertama musim 2015 akan dimulai tanggal 29 Maret di sirkuit Losail, Qatar, sebelum kita menyaksikan jalannya balap, mari kita mengulas siapa peserta - peserta MotoGP yang akan mengikuti balap musim 2015. Musim balap 2015 akan diikuti 25 pembalap dan 14 team.

 Movistar Yamaha

"46" Valentino Rossi

Valentino Rossi

Siapa yang tidak kenal dengan pembalap super talenta kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 yang satu ini, yang selalu menggunakan nomor balap 46 dan penyuka warna kuning sebagai ciri khasnya, di usianya yang masih sangat belia sudah menunjukkan kematangan nya sebagai pembalap yang professional, dimulai dengan debut pertama kali di kejuaraan dunia bergengsi yaitu kelas GP 125 CC pada tahun 1996 dan menjuarai GP 125 CC pada tahun 1997, di tahun 1997 inilah Valentino Rossi menjadi idola baru di dunia balap bergengsi MotoGP yang kala itu masih 3 kelas 2 tak (GP 125 CC, 250 CC dan 500 cc), satu hal yang membuat dia mempunyai banyak idola adalah jiwa entertainer sejatinya, dimana dia sering melakukan selebrasi - selebrasi yang sangat unik, contohnya dia pernah memakai pakaian robin hood dengan membawa busur dan anak panah, pernah juga dia melakukan selebrasi pura - pura pergi ke toilet setelah dia finish di podium pertama, pernah juga membawa sebuah boneka, yang paling terkenal sampai saat sekarang orang menyebutnya ritual yaitu dengan jongkok sambil memegang kopling motornya sebelum balap dan masih banyak lagi selebrasi lainnya yang unik menjadikan warna sendiri bagi dunia balap Motor MotoGP. Sifatnya yang periang santai dan tanpa beban akan berubah di lintasan menjadi pembalap yang sangat sulit ditaklukkan bahkan banyak sekali pembalap yang mampu dia asapi, sekali menyalip dan mecapai posisi depan maka gap antara pembalap di belakangnya perlahan akan mulai sangat jauh, dia jarang sekali melakukan kesalahan dari awal lap sampai garis finish. Tanda - tanda dia akan menjadi seorang pembalap yang hebat adalah terlihat kematangan dan ketenangannya saat membalap, lain dari pembalap - pembalap muda yang lain yang masih terpancing dengan emosinya, tetapi Rossi punya karakter lain, bahkan tak jarang balapan di lintasan dibuat seperti mainan olehnya, teknik menikungnya yang selalu tepat menjadi kunci kecepatan saat di tikungan, kelebihan lain dari seorang Rossi adalah dia mampu atau mengetahui struktur mesin motor sehingga dia bisa membedah motor. Pada tahun 1997 adalah pertama kali dia menjuarai dunia pada usia 18 tahun maka dia dijuluki The Wonder Boy, kiprahnya untuk menjadi juara dunia tidak berhenti disini saja pada tahun 1998 dia pindah ke kelas 250 CC dia berada di posisi 2 klasemen akhir, kemudian setahun kemudian dia baru menjadi juara dunia, di tahun inilah dia sangat mengidolai pembalap Jepang yang turun di kelas 500 CC Norifumi Abe "Norick Abe" sehingga dia menjuluki dirinya Rossifumi, tahun 2000 dia pindah ke kelas 500 CC di mana dia bertemu dengan seteru abadinya yaitu Max Biaggi namun lagi - lagi Rossi mampu menunjukkan bahwa dialah yang terbaik dengan menjuarai GP 500 CC tahun 2001 dengan pertempuran yang sangat menarik dengan Max Biaggi di sirkuit Philip Island dia pun menjuluki dirinya sendiri sebagai THE DOCTOR yang artinya selama dia membalap tidak pernah melakukan kesalahan sama seperti dokter menangani pasien. Setelah era 2 tak dihapuskan untuk kelas 500 CC dan digantikan oleh mesin 4-tak, justru inilah awal yang sangat menguntungkan bagi Rossi, karena gaya pembalap Rossi yang sangat smooth dan taat racing line serta mengandalkan late breaking dan cepat buka gas setelah tikungan sangat cocok dengan karakter motor 4-tak yang mempunyai engine brake dibandingkan dengan motor 2-tak. Puncak kejayaan Rossi saat dia bergabung dengan Repsol Honda dan menjadi juara dunia tahun 2002 - 2003, tidak ada satupun pembalap yang mampu bersaing dengannya di atas lintasan, maka selama 2 tahun itu balap terasa sangat monoton, maka jiwa entertainer Rossi pun muncul yaitu dengan keputusannya pindah ke pabrikan Yamaha demi menjaga kelangsungan MotoGP menjadi ajang yang menarik dan mengubah pandangan orang bahwa Rossi bisa menjadi juara dengan mudah karena pasokan mesin yang kompetitif yaitu speak A dari HRC dari pada peserta lain, di sinilah dia menemukan rival baru yaitu Sete Gibernau, tetapi apa yang terjadi walaupun Rossi berpindah dari mesin speak A pindah ke mesin Yamaha yang baru total sama sekali Rossi tetap mendominasi jalannya lomba dan lagi - lagi dia menjadi juara dunia tahun 2004 - 2005 bersama Yamaha. Pada tahun 2006 - 2007 Rossi dan Yamaha mulai dirundung masalah akhirnya 2 tahun Rossi tidak menjadi juara dunia walaupun kembali lagi tahun 2008 - 2009 dia menjadi juara 2 tahun berturut - turut juara 9 kali pun ada dalam genggamannya, setelah tahun 2009 datanglah team mate Rossi yaitu Lorenzo, dengan datangnya Lorenzo era keemasan Rossi pun diprediksi akan berakhir karena dia kalah bersaing dengan team matenya itu di tahun 2010, pada tahun 2010 Rossi dihantam dan bergelut dengan cedera, kecelakaan pada sesi latihan GP Mugello Italia di negaranya sendiri, sehingga harapan menjadi juara dunianya pupus karena harus kehilangan poin di beberapa seri akibat absen cedera, sejak saat itu Rossi dan Lorenzo tidak berbagi data, akhirnya pada puncaknya Rossi pun merasa tidak cocok dengan Lorenzo dan memutuskan untuk pindah ke team Ducati, di team yang baru Rossi mengalami nasib yang sangat buruk, bersama Ducati 2011 dan 2012 Rossi gagal bersaing dengan pembalap - pembalap depan bahkan dia terpuruk dan kalah bersaing dengan team satelit, akhirnya dia mengungkapkan kekecewaanya terhadap Ducati dan kembali lagi membela team Yamaha tahun 2013 dan kembali lagi satu team dengan Jorge Lorenzo, setelah pindah di team Movistar Yamaha prestasi Rossi masih belum membaik walau masih lebih baik dibanding saat masih bersama Ducati apalagi dengan datangnya pembalap muda bertalenta Marc Marquez dengan motor yang kompetitif, pada tahun 2014 prestasi Rossi meningkat yaitu mampu tampil konsisten dan merebut posisi runner up di klasemen akhir 2014. Kini musim 2015 telah menantinya, akankah dia bisa bertahan atau bahkan bisa menjadi juara dunia lagi yang ke 10 kalinya ditengan gempuran pembalap muda bertalenta dan ditengah team matenya sendiri Jorge Lorenzo, kita tunggu kiprah THE DOCTOR.

"99" Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Tidak salah kalau memberikan predikat bahwa dia adalah salah satu pembalap hebat dunia di eranya saat ini, pembalap kelahiran Palma, Spanyol 4 Mei 1987 dengan julukan X - Fuera telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap hebat, hal itu dibuktikan sebelum dia turun di kelas para raja MotoGP dimana talenta dia terlihat pada tahun 2004 kala itu dia membela Caja Madrid Derbi Racing atau motor Derbi di kelas 125 CC, aksi spektakulernya terjadi pada seri Assen 2004 kelas 125 CC, kala itu dia start buruk tetapi perlahan mampu menyodok hingga bisa bersaing dengan pembalap depan Locatelli, Dovizioso, dan Stoner pertempurannya pun menarik pada lap - lap akhir dia melakukan manuver agresif dengan menyalip 2 pembalap sekaligus Locatelli dan Dovizioso sebelum tikungan terakhir, dia menyentuh garis finish pertama, posisi klasemen akhir tahun 2004 GP 125 CC berada di posisi 4, dan dia menjadi penyelamat muka derbi kala itu karena rekan satu team pembalap yang diharapkan untuk jadi juara dunia yaitu Emilio Alzamora justru menjadi juru kunci. Sejak saat itulah dia mulai dilirik oleh team pabrikan 250 CC yaitu Fortuna Lotus Honda pada tahun 2005 karena dia dianggap punya mental juara yang kuat, di kelas ini dia belum menunjukkan kematangannya namun mampu bersaing dengan pembalap atas lainnya, tetapi pembalap yang satu ini membalap dengan kurang perhitungan dan cenderung terpancing emosinya, gaya balapnya yang acak acakan sering tidak mengikuti racing line, pernah dia diskors satu seri karena dia melakukan manuver beresiko dan berbahaya dengan menyalip dua pembalap sekaligus di depannya Pedrosa dan de Angelis akhirnya dia tidak bisa mengendalikan motornya dan menabrak de Angelis keduanya terjatuh, pada tahun berikutnya secara mengejutkan dia menjadi juara dunia 2 kali berturut - turut di kelas 250 CC tahun 2006 - 2007 yang saat itu dia masih mengendarai motor Fortuna sebagai sponsornya namun dengan mesin berbeda dari Honda ke Aprilia. Pada tahun 2008 dia naik ke kelas MotoGP tanpa kesulitan bergabung dengan team kompetitif dan berada satu team dengan Valentino Rossi Fiat Yamaha untuk menggantikan posisi Colin Edward yang tergeser olehnya di Monster Yamaha Tech 3, musim 2008 dan 2009 kegarangannya mulai terlihat dengan beraninya bersaing dengan Valentino Rossi, salah satunya pertempuran di sirkuit Catalunya, Barcelona di lap - lap akhir dia dan Rossi saling salip akhirnya pada tikungan sebelum garis finish Rossi mampu menyalipnya tetapi dia telah memberikan kesulitan bagi Rossi, Lorenzo banyak sekali melakukan selebrasi - selebrasi unik entah untuk meniru Valentino Rossi atau bagaimana tetapi selebrasinya yang terkenal adalah suka makan lollypop, pernah memakai kostum astronot dan menancapkan bendera di pinggir sirkuit, pernah juga melompat ke dalam air. Akhirnya pada tahun 2010, dia meraih titel tertinggi dengan hoki nomor barunya 99 dari sebelumnya nomor 48, namun gaya ciri khas balapnya masih sangat agresif, mudah terpancing emosi dan kurang perhitungan, pada seri akhir MotoGP 2010 sirkuit Valencia, dia berambisi untuk menjadi podium 1 di negaranya dengan ngototnya, dia nekat mencoba menyalip Marco Simoncelli (Alm) dari sisi dalam secara memaksa dan menyentuh kaki dan lengan Simoncelli dengan ban depan motornya, tetapi Marco Simoncelli (Alm) sama - sama keras kepala tidak mau mengalah dia pun hampir bersenggolan dan terjatuh walaupun akhirnya dia mampu menjadi juara pertama pada seri itu, pada tahun berikutnya 2011 saingan Lorenzo bukanlah Rossi, tetapi Casey Stoner dengan motor Repsol Honda yang sangat kompetitif Lorenzo pun harus mengakui Stoner ditambah lagi cedera yang menghantamnya di tengah seri, pada tahun 2012 Lorenzo mulai bangkit dan memperlihatkan kematangannya dia menjadi juara dunia dengan mengalahkan rival dekatnya pada saat itu Dani Pedrosa, pada tahun 2013 MotoGP kedatangan talenta muda Marc Marquez, Lorenzo pun kalah dengan anak ajaib itu dia di posisi 2, grafiknya mulai turun tahun 2014 dimana dia start dan mengawali seri pertama dengan sangat buruk akhirnya harus puas di urutan 3 di bawah Rossi. Musim balap 2015 telah datang bangkitlah X - Fuera.

Repsol Honda

"93" Marc Marquez

Marc Marquez
 
Entah apa yang akan kita katakan untuk pembalap yang satu ini, sepertinya kita kehabisan kata - kata untuk mengungkapkannya dan terkagum - kagum dibuatnya, ya pembalap kelahiran Carvera Lleida, Spanyol 17 Februari 1993 bernama Marc Marquez, dia adalah seorang juara bertahan yang menjuarai kompetisi MotoGP tahun 2014, banyak pengamat otomotif mulai dari komentator, bahkan pembalap pun banyak yang memprediksikan Marc Marquez adalah pembalap hebat dan akan mampu menjadi penerus kehebatan Valentino Rossi, dengan sifatnya yang periang dan murah senyum sama dengan karakter Rossi, banyak yang mengira bahwa karakter balap Marquez di lintasan sama dengan karakter Marco Simoncelli (Alm) dan keunikannya adalah tangan atau elbow padnya selalu rusak setelah race, dan setelah ditelusuri dia sering memperlambat laju motornya dengan sikunya dan itu ternyata menjadi kunci dia untuk cepat dan mudah mengendalikan motornya supaya lebih cepat untuk menikung, semangat juang yang tinggi dan mental juara di lintasan selalu bisa menghibur, belum banyak profile yang ada pada diri Marc Marquez namun dia menjelma menjadi pembalap yang sudah mengkoleksi banyak gelar di usianya yang sangat belia, awal kariernya di kelas bergengsi 125 CC bersama motor Repsol KTM 125 CC, pada dua tahun awal kariernya 2008 - 2009 di kelas 125 CC Marc Marquez belum menunjukkan kematangannya, kesalahan - kesalahan dia perbuat sehingga dia sering gagal finish, pada tahun 2010 mental juaranya sudah mulai terlihat dengan hasil akhir juara dunia pertamanya di kelas bergengsi 125 CC, pada tahun 2011 dia naik kelas ke kelas Moto 2 mesin 4-tak yang dulunya 250 CC, karena kelas 250 CC ingin mengikuti jejak kelas 500 CC yang menggunakan mesin 4-tak, sehingga nama 250 CC diganti menjadi Moto 2 cukup setahun dia merasakan runner up tahun 2011, tahun 2012 mental juaranya berbicara dia menjadi juara dunia kelas moto 2 dengan penampilannya di lintasan yang menghibur saat bertarung dengan lawan - lawannya, berbekal juara 2 kali di kelas berbeda dia memutuskan pindah ke kelas  MotoGP dan orang sudah banyak mendengungkannya sebagai pengganti Valentino Rossi, maka tidak ragu lagi Repsol Honda pun merekrutnya pada tahun 2013 padahal saat itu dia hanyalah sebagai rokie, setelah bergabung dengan team Repsol Honda yang sangat kompatitif maka gelar juara dunia pun di awal dia pindah di kelas MotoGP ada pada genggamannya dengan mudah, padahal pada saat itu banyak juara - juara dunia dengan nama besar yang sudah berpengalaman seperti Rossi, Lorenzo, dan Dovizioso mampu dia asapi, tidak ada jauh bedanya dengan tahun 2013, tahun 2014 pun Marc Marquez masih mendominasi bahkan Rossi pun seakan tak berdaya menghadapi Marquez, juara kelas lagi - lagi dipegang Marc Marquez, seorang rokie sudah mampu mengkoleksi gelar juara dunia 4 kali, memang apa yang diprediksikan orang ternyata benar seorang Marc Maquez adalah pembalap masa depan pengganti Valentino Rossi, prestasi yang sangat mencengangkan, kini tahun 2015 telah datang, mampukah Marc Marquez menjadi juara dunia kembali di tahun 2015, kita lihat kiprahnya bersama team Repsol Honda.

"26" Daniel Pedrosa 

Daniel Pedrosa

Daniel Pedrosa atau yang lebih dikenal dengan panggilan Dani Pedrosa, merupakan pembalap MotoGP paling mungil, tetapi jangan salah, pembalap kelahiran Sabadell, Spanyol 29 September 1985 adalah salah satu pembalap terbaik di MotoGP dan dunia, tidak ada lagi keraguan untuk mengakui kehebatan Pedrosa di lintasan, sekali dia meluncur selepas start dia bagaikan kutu yang susah ditangkap, jangan pernah memberikan kesempatan Pedrosa untuk melesat sendirian saat start, sebab kalau lepas dia akan memperlebar gap dan meninggalkan jauh pembalap lain di belakangnya dan tidak ada seorang pembalap pun yang mampu mengejarnya, karakter Pedrosa yang pendiam cemberut, jarang tersenyum dan cuek kepada wartawan merupakan ciri khasnya, banyak orang yang bilang bahwa Pedrosa adalah anak emas Honda, mengingat sepanjang kariernya mulai dari kelas 125 CC sampai sekarang 2015 Pedrosa setia bersama Honda, karier Pedrosa bersama Honda dimulai di kelas bergengsi 125 CC tahun 2001, di kelas ini dia menjadi pembalap yang sangat cepat di lintasan dengan merebut titel juara dunia 125 CC tahun 2003, kemudian pada tahun 2004 - 2005 dia kembali merengkuh titel juara dunia untuk 3 kali, tahun 2006 dia naik kelas MotoGP dia mendapatkan tempat di team Kompetitif Repsol Honda, namun prestasinya di MotoGP tak secemerlang di kelas 125 CC atau 250 CC, dia sering gagal lantaran karena faktor bad luck, salah satunya adalah waktu perebutan juara dunia tahun 2011 Pedrosa mengawali awal seri dengan bagus, namun disaat sedang panas - panasnya mengejar poin dengan Stoner dan Lorenzo, Pedrosa "dipaksa" untuk keluar dari zona perebutan juara dunia oleh ulah Marco Simoncelii (Alm), insiden yang terjadi di Le Mans, Perancis tahun 2011 pada saat itu Pedorsa dan Simoncelli berebut posisi ke 2, Pedrosa yang memimpin mampu disalip Stoner, perlahan Pedrosa mulai melambat dan mampu disusul Simoncelli, pada saat akan masuk tikungan Simoncelli melakukan manuver yang berbahaya bagi dirinya dan Pedrosa dengan menyalip Pedrosa lewat sisi luar track, Pedrosa yang terkejut datangnya ban motor belakang Simoncelli, tidak bisa berbuat banyak akhirnya ban depan Pedrosa menyenggol ban belakang Simoncelli, Pedrosa terjatuh dan lengan pedrosa mengalami dislokasi akhirnya dia harus absen dan mengejar juara dunia pun akhirnya pupus, tahun 2012 pun bad luck masih menyelimuti Pedrosa, pada saat itu Pedrosa dan Lorenzo memperebutkan juara dunia 2012 karena hanya 2 kandidat ini yang mempunyai kesempatan untuk menjadi juara dunia, persaingan sangat ketat sampai GP Valencia belum bisa ditentukan siapa juara dunianya, bad luck datang kepada Pedrosa dan dewi fortuna datang pada Lorenzo, Pedrosa jatuh di lap - lap awal, sehingga juara dunia jatuh ke tangan Lorenzo, tahun 2014 Pedrosa rela dikurangi gajinya demi bertahan di Repsol Honda dia ada di posisi ke 4, musim 2015 telah datang mampukah si mungil bisa bersaing dengan rekan setimnya dan dengan serbuan duo Yamaha Rossi dan Lorenzo, hanya Pedrosa dan faktor bad luck yang bisa menjawabnya. 

Ducati Desmosedici GP 15

"04" Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso
   
Andrea Dovizioso adalah salah satu pembalap yang kompetitif sama halnya dengan  Lorenzo, Pedrosa, dan Simoncelli, pembalap kelahiran Forlimpopoli, Italia 23 Maret 1986 ini punya gaya balap yang dingin dan jarang melakukan manuver, tetapi dia selalu konsisten saat di lintasan dan jarang mengalami kecelakaan, awal kariernya di kelas bergengsi 125 CC tahun 2001, selama 10 kariernya dia setia bersama Honda, Dovizioso mulai diperhitungkan ketika dia menyabet gelar juara dunia 125 CC tahun 2004, pada saat itu saingan utamanya Dani Pedrosa sudah pindah ke GP 250 CC, dia adalah satu - satunya harapan Honda yang saat itu membela Team Scott Honda ketika Pedrosa pindah, saingan barunya adalah Roberto Locatelli yang mempunyai kesempatan memperebutkan juara, akhirnya ditengah gempuran pabrikan Aprilia dia mampu memenangkan dan menjadi juara dunia dengan menggunakan motor Team Scott Honda, dan Honda pun terselamatkan berkat dia, kemudian dia naik ke kelas 250 CC disana dia bertemu dengan mantan rivalnya Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, dia harus puas di urutan ke 3 tahun 2005, dan dua kali dipecundangi oleh Lorenzo 2006 - 2007 dan puas hanya di posisi 2, tahun 2008 dia memutuskan pindah ke kelas MotoGP masih tetap dengan menggunakan motor Honda dengan harapan suatu saat dia bisa mendapatkan motor dari pabrikan bukan satelit, selang satu tahun dia mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu dia diberi motor pabrikan yaitu Repsol Honda bersama rekan satu team Pedrosa, namun posisinya hanya di peringkat 6 tahun 2009 dan peringkat 5 tahun 2010, tahun 2011 team Repsol Honda kedatangan pembalap dengan talenta yang sangat bagus dan salah satu kandidat juara dunia dia adalah Casey Stoner, maka team Repsol yang semula 2 pembalap berubah menjadi 3 pembalap (Stoner, Pedrosa, Dovizioso), di tahun ini Dovizioso mencoba untuk kompetitif untuk bersaing dengan pembalap papan atas, dia selalu berada pada posisi 2 hingga 3 besar, dia berkata now or nothing (sekarang atau tidak sama sekali) artinya menjadi juara dunia sekarang atau tidak sama sekali dan posisi akhir klasemen tahun 2011 ada di posisi 3, pada tahun berikutnya 2012 team Repsol Honda kebingungan karena ingin menghemat anggaran maka team Repsol akan dibuat hanya 2 Pembalap saja, yang menyebabkan kebingungan adalah siapa pembalap yang akan dibuang oleh team Repsol Honda pada tahun 2012 (saat itu ada 3 pembalap Stoner, Pedrosa dan Lorenzo) maka Dovizioso lah yang tidak dipertahankan Repsol Honda lebih memilih Pedrosa dan Stoner padahal prestasi Dovizioso di tahun 2011 lebih baik dari Pedrosa posisi klasemen Dovizioso posisi 3 Pedrosa 4 namun karena alasan sponsor maka Dani Pedrosa yang dipertahankan, akhirnya Dovizioso pun mengakhiri kerjasama dengan Honda yang sudah dijalin selama 10 tahun dan memutuskan pindah ke team satelit Monster Yamaha Tech 3, setelah pindah di team Monster Yamaha Dovizioso pun masih berada pada posisi akhir klasemen 4 tahun 2012, namun dengan kedatangan kembali  Valentino Rossi di Yamaha membuatnya kembali tersingkir dari Yamaha, Ducati yang saat itu sedang mencari pembalap untuk musim 2013 setelah ditinggal Rossi, dengan mudahnya menjatuhkan tawaran kepada Dovizioso dan Dovizioso pun menerimanya dengan senang hati, tahun berikutnya 2013 Dovizioso hanya pada posisi 8 klasemen akhir dan tahun 2014 naik peringkat di posisi 5, akankah tahun 2015 Dovizioso akan semakin lebih baik dari tahun sebelumnya atau sebaliknya, kita tunggu saja.

"29" Andrea Iannone

Andrea Iannone

Pembalap kelahiran Vasto, Italia 9 Agustus 1989, sangat disegani di kelas Moto 2, awal kariernya di kelas bergengsi adalah tahun 2005 di kelas 125 CC, empat tahun bersama Aprilia di kelas 125 CC prestasi Iannone belum terlihat dan hanya menjadi penghuni papan bawah klasemen, mulai tahun 2010, barulah namanya terkenal dimana dia bergabung bersama team Speed Up Moto 2, dia mulai menjuluki dirinya The Crazy Joe, dia punya prinsip kalau tidak juara ya jatuh dan memang dibuktikan di lintasan, hal itu yang menjadikannya kesulitan untuk menjadi juara dunia, pada tahun 2010 dia duduk di posisi 3 klasemen akhir, tahun 2011 dia bergabung dengan team Speed Master dan di klasemen akhir kembali di posisi 3, tahun berikutnya 2012 masih di kelas Moto 2 bersama team Speed Up, dia merubah julukannya dari The Crazy Joe menjadi The Maniac Joe. Dia, Pol Espargaro dan Marc Marquez berebut untuk menjadi juara dunia, aksi - aksi pada ketiga pembalap tersebut sangatlah menarik, namun dia kembali duduk di posisi 3 klasemen akhir dan Marc Marquez lah yang menjadi juara dunia, tahun 2013 dia naik kelas ke MotoGP bersama team satelit Pramac Ducati, setelah dua tahun membela team Pramac Ducati, tahun 2015 dia ditunjuk team pabrikan Ducati Desmosedici 15 untuk menggantikan posisi Cal Crutchlow yang hengkang ke LCR Honda. Mampukah The Maniac Joe menunjukkan hasil yang terbaik bersama team pabrikan Ducati Desmosedici 15, kita lihat saja aksinya.

Monster Yamaha Tech 3 

"44" Pol Espargaro 

Pol Espargaro

Pol Espargaro adalah adik kandung dari sesama pembalap MotoGP Aleix Espargaro, lahir di Granollers, Barcelona, Spanyol 10 Juni 1991 mengawali kariernya pada tahun 2006 di kelas 125 CC bersama motor Derbi, pada tahun 2010 Pol Espargaro berada pada posisi 3 klasemen akhir yang juga menggunakan motor Derbi, namanya melejit ketika dia menjadi salah satu kandidat juara tahun 2012 yang pada saat itu dia, Iannone dan Marquez berebut untuk menjadi juara dunia kelas Moto 2 akhirnya dia kalah dari Marquez dan menduduki posisi 2 klasemen akhir, tahun berikutnya 2013 setelah saingan utamanya Marquez dan Iannone naik ke kelas MotoGP tanpa hambatan berarti dia menjadi juara dunia kelas Moto 2, berbekal juara dunia Moto 2, tahun 2014 dia naik ke kelas MotoGP bersama team Monster Yamaha Tech 3, mental juaranya pun ditunjukkannya yaitu dia selalu mencoba untuk merebut podium minimal podium ke 3, dia menduduki posisi akhir klasemen 6. Setelah satu tahun bersama Monster Yamaha Tech 3 prestasinya dianggap memuaskan dan diberi kesempatan sekali lagi turun bersama Monster Yamaha Tech 3, di tahun 2015, semoga saja Pol Espargaro masih konsisten atau bahkan mampu memberikan kejutan di ajang MotoGP 2015.

"36" Bradley Smith

Bradley Smith
  
Pembalap Monster Yamaha Tech 3 pendamping Pol Espargaro adalah Bradley Smith, pembalap kelahiran Oxford, Inggris 28 November 1990 memulai kariernya di kelas bergengsi 125 CC pada tahun 2006, posisi terbaiknya pada tahun 2009 di kelas 125 CC yaitu berada di posisi 2 bersama Aprilia Bancaja Aspar, tahun 2011 naik ke kelas Moto 2 selama 2 tahun 2011 - 2012 sebelum akhirnya pindah ke kelas utama MotoGP bersama team satelit Monster Yamaha Tech 3 pada tahun 2013 - 2014. Posisinya saat ini masih aman bersama Monster Yamaha Tech 3 dan dipercaya lagi untuk berkiprah pada tahun 2015, secara skill dan banyaknya pembalap yang merundungnya maka Bradley Smith hanya membutuhkan penampilan yang konsisten untuk tahun ini atau bisa juga memberikan kejutan sendiri.

Pramac Ducati

"68" Yonny Hernandez


Yonny Hernandez baru bergabung di kelas dunia bergengsi di kelas Moto 2 tahun 2010, bisa dibilang dia adalah debutan baru, pembalap kelahiran Madelin, Kolombia 25 Juli 1988 merupakan satu - satunya pembalap MotoGP berasal dari amerika latin, memulai debutnya di kelas Moto 2 tahun 2010 - 2011, posisinya pun selalu berada pada papan bawah, pada tahun 2012 dia pindah ke kelas MotoGP bersama team Avintia Blauses, gaya balapnya yang agresif membuat Pramac Ducati tertarik untuk mengontraknya karena dirasa cocok untuk karakter motornya, di tahun 2014 dia menempati urutan 15 klasemen akhir, tahun ini dia masih bersama Pramac Ducati, mampukan debutan baru ini dengan motor satelit Paramac Ducati mampu bersaing dengan pembalap papan tengah atau bahkan papan atas . Kita tunggu aksi agresif dari Yonny Hernandez di tahun 2015.

"9" Danilo Petrucci

Danilo Petrucci
  
Danilo Petrucci adalah pembalap kelahiran Terni, Italia 24 Oktober 1990 merupakan pembalap jebolan kelas superstock, kariernya dimulai dari sana yaitu pada tahun 2007, dia mengikuti kelas European Superstock 600 Championship bersama team Imperiale Moto Yamaha, prestasinya di kelas superstock tergolong bagus, selalu menempati urutan papan tengah, puncak kejayaannya yaitu sebagai runner up tahun 2011 di kelas superstock 1000 Cup bersama team Ducati yaitu menempati urutan 2 klasemen akhir, dengan berbekal sebagai runner up, dia memutuskan pindah ke kelas MotoGP bersama Ioda, di tahun pertamanya dia masih dalam tahap adaptasi, namun prestasinya belum kunjung membaik, selalu berada pada papan bawah, untuk tahun 2015 dia di kontrak Pramac Ducati untuk menggantikan Andrea Iannone yang naik jabatan di Ducati team pabrikan, mampukah dia berprestasi lebih baik di tahun 2015.

CWM LCR Honda

"35" Cal Crutchlow

Cal Crutchlow

Cal Crutchlow termasuk dalam kategori pembalap yang mempunyai semangat juang yang tinggi di lintasan, pembalap kelahiran Coventry, Inggris 29 Oktober 1985 awal kariernya di mulai di kelas British supersport tahun 2004, dia adalah salah satu pembalap top kelas supersport maupun superbike, bergabung bersama Honda posisinya selalu berada dideretan depan, gaya balapnya sangat agresif, persaingannya dan karakternya di lintasan sangat menghibur kala itu, di kelas british supersport tahun 2004 dia berada akhir klasemen di urutan 9 setahun kemudian dia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat yaitu berada pada urutan akhir klasemen yaitu posisi 3, setaun kemudian grafiknya terus naik yaitu mencapai posisi puncak yaitu menjadi juara dunia, british supersport tahun 2006 pun ada pada genggamannya. Setelah dirasa cukup, dia berlabuh di kelas yang lebih tinggi yaitu kelas british superbike bersama team Suzuki, pada tahun pertamanya dia hanya di posisi 9, setahun kemudian barulah dia menggila yaitu menjadi seorang juara dunia British Superbike Championship tahun 2008 bersama team Honda, tahun 2009 dia pindah di kelas dunia yaitu kelas world supersport lagi - lagi dia menjadi juara dunia di kelas itu, setahun kemudia dia pindah ke kelas world superbike dan akhirnya dia memutuskan untuk pindah di kejuaraan MotoGP tahun 2011 bersama team Monster Yamaha Tech 3 satu team dengan Colin Edwards, prestasinya 3 tahun di kelas MotoGP bersama Yamaha dinilai cukup bagus, sampai tahun 2014 Ducati team tertarik untuk mengontraknya, tetapi di Ducati team prestasinya mulai memburuk entah karena dia tidak bisa mengendalikan motor Ducati yang di kenal hanya pembalap khusus yang bisa menjinakkan motor itu, nasibnya pun sama seperti Melandri dan Rossi, maka dia pun kecewa dengan Ducati, ada kabar dia mulai mengadakan pembicaraan bersama LCR Honda dan dicium oleh Ducati akhirnya kontraknya bersama Ducati diakhiri hanya sampai pada tahun 2014. Kini dia bersama team LCR Honda, apakah pilihan Cal lebih baik atau lebih buruk, kita lihat saja prestasinya di tahun 2015.

"43" Jack Miller

Jack Miller

Keputusannya untuk berkiprah di kelas MotoGP adalah tergolong nekat untuk pembalap kelahiran Queensland, Australia 18 Januari 1995 bagaimana tidak melihat pengalaman dan di usianya yang belia saat ini seharusnya dia lebih mematangkan dirinya minimal di kelas Moto 2, tetapi tidak bagi dia dia terjun langsung dari predikat runner up kelas Moto 3 yang dulunya adalah kelas 125 CC ke kelas MotoGP itu artinya dia melompati satu kelas yaitu kelas Moto 2. Awal kariernya di mulai tahun 2011 di kelas 125 CC bersama Aprilia setelah satu tahun merasakan motor 2-tak tahun 2012 GP 125 CC mengikuti jejak pendahulunya 250 cc dan 500 cc menggunakan mesin motor 4-tak maka kelas 125 CC berubah nama menjadi Moto 3, pengalamannya bisa dibilang baru seujung kuku, dia baru menemukan perform terbaiknya yaitu setahun lalu yaitu menjadi runner up, pada waktu itu sebenarnya dia sempat memimpi klasemen awal hingga tengah race namun akhirnya bisa dikejar oleh adik kandung Marc Marquez yaitu Alex Marquez dan sampai pada akhirnya dia di pecundangi oleh Alex Marquez lewat pertempuran perebutan juara dunia, walaupun dia menempati podium pertama tetapi selisih poinnya dengan Alex Marquez masih kalah yang kebetulan Alex Marquez ada di podium 3, entah apa yang melatar belakangi dia untuk segera pindah ke kelas MotoGP apakah lantaran keputusannya hanya emosi seorang anak muda dan tanpa berpikir panjang untuk tampil di kelas MotoGP.

Athina Forward Racing Yamaha

"6" Stefan Bradl

Stefan Bradl
Stefan Bradl boleh dibilang sebagai salah satu pembalap hebat, bertalenta, serta mempunyai mental juara dunia yang bagus tapi sayangnya pembalap kelahiran Augsburg, Jerman 29 November 1989 tidak mendapat pasokan motor yang kompetitif, nasibnya sama seperti Randy de Puniet yang sekarang pindah ke kelas Superbike bersama team Suzuki, dikarenakan masalah sponsor karena dia bukanlah orang Italia atau Spanyol. Awal kariernya di kelas 125 CC bersama team KTM, 5 tahun di kelas 125 CC dia pindah ke kelas Moto 2 tahun 2010 Viessmann Keifer Racing, untuk tahun pertamanya di kelas Moto 2 berakhir dengan posisi 9, namun selang setahun dia menunjukkan mental juaranya dengan menyingkirkan Marquez, Scott Redding, de Angelis dan Iannone, dia adalah pembalap non Italia dan non Spanyol yang menjadi juara dunia, karena sebelumnya selalu di dominasi oleh kedua negara tersebut dan Bradl pun mematahkannya, setiap race dia selalu berada di depan dan memperlebar gap, tahun 2012 dia memutuskan pindah di kelas MotoGP bersama team besutan manager Lucio Cecchinello LCR Honda, debutnya di MotoGP pertama kali menunjukkan hasil yang sangat mengesankan, dan saat race seri demi seri di lintasan dia berada di urutan terdepan bahkan sempat bertarung dengan pembalap - pembalap papan atas padahal dirinya hanya menggunakan team satelit, pernah ada rumor bahwa dia akan mendapatkan tempat di Repsol Honda menggantikan Pedrosa, yang dijatuhi pilihan potong gaji atau tetap membela Repsol Honda, akhirnya Pedrosa memilik untuk tetap bersama Repsol dengan opsi pemotongan gaji, Bradl pun akhirnya memutuskan pindah ke team satelit Athina Forward Yamaha supaya suatu saat bisa mendapat tempat di team pabrikan Yamaha, good luck Bradl.

"76" Loris Baz

Loris Baz
Belum begitu banyak profile tentang dirinya di lintasan, namun yang menarik adalah rekor tinggi badannya yang paling tinggi dari semua pembalap MotoGP saat ini yaitu dengan tinggi badan 192 cm, dia pernah ditolak oleh team Aspar Honda yang sekarang ditempati Nicky Hayden dan Eugene Laverty karena alasan tinggi badannya itu yang tidak cocok untuk membalap di MotoGP. Memang tinggi badan sangat berpengaruh sekali untuk kestabilan saat menikung dan sangat boros bahan bakar serta motor akan menerima beban yang sangat besar maka otomatis motor akan lambat karena motor prototipe di MotoGP tidak terlalu besar secara fisik berbeda dengan motor SBK yang mengaplikasikan mesin pabrikan. Profile pembalap kelahiran Sallonches, Perancis 1 Februari 1993 adalah pembalap pendatang baru dari Europe superstock 600 championship, tahun 2012 memberanikan terjun ke kelas bergengsi dunia world superbike bersama team Kawasaki, prestasinya di tiga tahun bersama Kawasaki kejuaraan superbike grafiknya meningkat dari urutan 13 8 dan terakhir tahun 2014 berada di urutan 5, dengan berbekal urutan ke 5 dia terjun ke kelas MotoGP bersama teamnya saat ini Athina Forward Yamaha, karena team Athina Forward Yamaha ingin mengontrak 2 pembalap di tahun ini, mampukah Baz bertahan di kelas para raja ini, kita tunggu aksi rokie nya.

Aprilia Gresini

"19" Alvaro Bautista

Alvaro Bautista
  
Alvaro Bautista pembalap kelahiran Tavalera de la Reina, Spanyol 21 November 1984 merupakan salah satu pembalap yang kompetitif sama halnya dengan Dovizioso, Lorenzo, dan Simoncelli dan Aoyama karena dahulu pernah berjuang bersama mereka untuk memperebutkan juara dunia di kelas 250 CC dan Bautista adalah salah satu kandidat kuat saat itu, namun sayang Bautista tidak mempunyai mental juara sehingga dia selalu gagal untuk menjadi juara dunia hanya satu kali dia menjadi juara dunia di kelas 125 CC tahun 2006 sering jatuh dan membuat kesalahan sendiri, performanya yang tidak konsisten dan naik turun adalah kelemahannya . Awal kariernya tahun 2002 bersama aprilia yang saat itu mantan bintang sepak bola AC Milan Clarence Seedorf menggilai olah raga MotoGP, maka dia pun mendirikan team di kelas 125 CC diberi nama Seedorf Racing dengan mesin Aprilia, setelah pada tahun 2006 di kelas 125 CC dia menjadi juara dunia, tahun 2007 dia naik kelas ke kelas 250 CC bersama team Mapfre Aspar team dan dia menunjukkan skillnya di lintasan untuk bersaing dengan pembalap seperti Dovizioso, Lorenzo, dan Simoncelli dan Aoyama, pada tahun pertamanya tahun 2007 dia kalah bersaing dan hanya ada pada posisi 4, tahun 2008 menjadi sinyalemen bagi dia untuk menjadi juara dunia setelah para pesaingnya mulai menapaki kelas MotoGP seperti lorenzo dan Dovizioso dan hanya meninggalkan Simoncelli dan Aoyama, tapi diapun kalah juga dari Simoncelli dalam perebutan juara dunia dan puas menjadi runner up di bawah Simoncelli, setahun kemudian tahun 2009 lagi - lagi dia tidak bisa menjadi juara dunia akibat terjatuh di dua seri terakhir yaitu Sepang Malaysia dan Valencia gelar juara dunia pun jatuh ke tangan Aoyama yang saat itu juga berjuang melawan Simoncelli. Pada tahun 2010 dia naik ke kelas MotoGP dan team Rizla Suzuki mengontraknya satu team bersama Loris Capirossi selama 2 tahun, disinilah penampilannya semakin membaik, dan mentalnya semakin bagus, maka setelah terjadinya insident yang menewaskan pembalap Marco Simoncelli, maka San Carlo Honda Gresini merekrutnya untuk menggantikan posisi yang ditinggal Marco Simoncelli, bersama team satelit Honda dia menunjukkan peringkat lebih baik yaitu pada tahun 2012 ada di posisi 5, kemudian tahun 2013 ada di posisi 6 yang berganti sponsor dari San Carlo menjadi GO & FUN, musim balap setahun yang lalu 2014, peringkatnya turun di posisi 11. Tahun 2015 dia mengendarai mesin yang telah lama dia tunggangi di kelas 125 CC dan 250 CC, dengan pengalamannya menunggangi Aprilia apakah dia sanggup untuk mempertahankan prestasinya seperti tahun lalu.

"33" Marco Melandri

Marco Melandri

Pembalap yang bisa dibilang sebagai salah satu pembalap yang hebat skillnya, tak kalah dengan pembalap - pembalap papan atas lainnya seperti Rossi, Biaggi, ataupun Gibernau.  Lahir di Ravenna, Italia 7 Agustus 1982 hobbynya selain balap adalah suka nge DJ. Mengawali karier di kelas 1997 di kelas 125 CC bersama Honda prestasinya dibilang sangat baik yaitu menempati posisi 3 klasemen akhir tahun 1998 dan posisi 2 di klasemen akhir tahun 1999, tahun 2000 dia naik ke kelas 250 CC prestasinya pun masih sangat baik dengan menempati peringkat 5 tahun 2000 peringkat 3 ditahun 2001, dan puncaknya pada tahun 2002 dia menemukan performanya dikontrak oleh team terbaik Aprilia saat itu yaitu MS Aprilia Racing yang juga menelurkan juara dunia di kelas 250 CC yaitu Manuel Poggiali, dia bertarung ketat untuk memperebutkan juara dunia tahun 2002 dengan pesaing ketatnya yang saat itu juga berpeluang menjadi juara dunia yaitu Fonsi Nieto, di seri - seri akhir dia dan Nieto saling susul dengan gap yang sangat dekat entah berapa kali mereka terlibat saling salip, tapi pada akhirnya dia yang menang mental, keduanya menyentuh garis Finish hampir bersamaan, tetapi akhirnya penyelenggara memutuskan bahwa dialah yang menyentuh garis finish terlebih dahulu juara dunia pun jatuh ke tangaanya. Pada tahun 2003 dia pindah ke kelas utama MotoGP sayangnya nasibnya di sini kurang bagus lantaran tidak ada team pabrikan yang mau mengontraknya, terpaksa dia selama di MotoGP membela team - team satelit, kehebatannya dan talentanya terkubur oleh kondisi motornya yang kurang kompetitif, pertama dia bergabung dengan Fortuna Yamaha, di seri pertamanya dia masih sering melakukan kesalahan dan kerap jatuh dan posisinya pun terpuruk selama 2 tahun membela Fortuna Yamaha, tahun 2005 dia telah menunjukkan bahwa dia pantas untuk memiliki motor yang kompetitif, dia dan Sete Gibernau satu team di team Movistar Honda, dia merebut posisi 2 klasemen akhir, padahal diwaktu itu ada pembalap hebat dan juara dunia berpengalaman Honda lainnya Max Biaggi dan Sete Gibernau, tapi itu belum juga membuka mata bagi team pabrikan, dia harus rela menerima untuk bergabung kembali di team satelit yaitu Honda Gresini, prestasinya pun masih konsistean menempati urutan 4 tahun 2006 dan posisi 5 di tahun 2007, nah akhirnya simpati muncul di team Italia Ducati, Ducati mengontraknya, tapi justru prestasinya jeblok nasibnya sama dengan Rossi yang tidak dapat mengendalikan keliaran motor Ducati yang saat itu masih memakai serat karbon sasisnya akhirnya dia terpuruk di urutan 17 klasemen akhir, 2009 dia memutuskan hengkang dari Ducati ke Kawasaki, dan dia kembai lagi ingin membuktikan bahwa dia layak untuk mendapat tempat di team pabrikan dengan berprestasi sangat bagus di team Kawasaki yang dianggap team lemah, namun di bawah tunggangan Melandri Kawasaki mampu menjadi team yang diperhitungkan dengan hasil akhir Melandri di urutan 10, tapi tetap saja belum ada team pabrikan yang mau merekrutnya, akhirnya dia pindah kembali di team satelit San Carlo Honda Gresini tahun 2010 satu team dengan Marco Simoncelli, posisi akhir di klasemen di peringkat 10. Tahun 2011 dia memutuskan meninggalkan MotoGP dan bergabung di kejuaraan World Superbike, dan posisinya pun sangat bagus menempati urutan 2 klasemen akhir, setahun berikutnya dia meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan BMW selama dua tahun dan tetap konsisten berada di urutan ke 3 dan 4 klasemen akhir, tahun 2014 dia mulai membela Aprilia yang telah membesarkan namanya dan berakhir di urutan 4. Kini Aprilia kembali ke kelas MotoGP setelah sekian lama absen, dengan dua pembalap berpengalaman Melandri dan Bautista. Tahun 2014 Melandri diharapkan mampu mengembangkan Aprilia di MotoGP dengan pengalaman Melandri.

Team Suzuki

"41" Aleix Espargaro

Aleix Espargaro

Aleix Espargari adalah kakak kandung dari pembalap MotoGP lainnya yaitu Pol Espargaro, lahir di Granollers, Barcelona, Spanyol 30 Juli 1989 adalah termasuk pembalap yang temperamental, itu terjadi setahun yang lalu di mana dia masih menggunakan motor NGM Yamaha dimana dia dan Bradl sama - sama bersaing, namun Bradl melakukan kesalahan dan terjatuh motornya menimpa motor Espargaro akhirnya keduanya terjatuh, Espargaro pun menghampiri paddock Bradl dan dia marah - marah dengan bahasa spanyol. Awal kariernya tahun 2004 di kelas 125 CC selama empat tahun bersama Honda. Prestasinya pun kurang baik hanya menjadi penghuni papan bawah klasemen, tahun 2006 pindah ke kelas 250 CC selama 3 tahun 1 tahun membela Honda dan 1 tahun membela Aprilia seperti saat masih berlaga di kelas 125 CC dia hanya menghuni papan bawah klasemen. Tahun 2009 - 2010 dia dikontrak oleh team Pramac Ducati karena posturnya yang tinggi besar mampu mengontrol motor Ducati dan menempati posisi papan bawah selama dua tahun, tahun 2011 dia kembali ke Moto 2, kemudian tahun 2012 - 2013 kembali lagi ke MotoGP bersama ART, prestasi terbaikna yaitu bersama NGM Yamaha tahun kemarin 2014 menempati peringkat 7, tahun 2015 dia memutuskan bergabung bersama Suzuki yang come back lagi di MotoGP.

"25" Maverick Vinales

Maverick Vinales

Pembalap Maverick Vinales adalah pembalap yang masih tergolong sangat muda sama seperti Jack Miller. Lahir 12 Januari 1995 tetapi jangan tanya soal prestasinya dia termasuk dalam pembalap yang konsisten dan bermental juara, awal kariernya pada tahun 2011 di kelas 125 CC prestasinya pun luar biasa yaitu menduduki posisi 3 klasemen akhir bersama Aprilia, tahun berikutnya di kelas Moto 3 masih sama dengan tahun sebelumnya yaitu menempati posisi 3, tahun berikutnya tahun 2013 dia menemukan performnya yaitu menjadi juara dunia pertama kalinya menggunakan motor KTM, tahun 2014 dia pindah ke kelas Moto 2, dengan kejutan Vinales merebuk posisi 3 klasemen akhir, hal itulah yang membuat dirinya direkrut oleh MotoGP untuk bergabung dengan Suzuki di tahun 2015. Semoga saja talenta mida ini memberikan kejutan di gelaran MotoGP 2015.

Drive M7 Aspar Honda

"69" Nicky Hayden

Nicky Hayden

Nicky Hadyen pembalap kelahiran Oswenboro, Kentucky, Amerika Serikat 30 Juli 1981 pernah digadang untuk menjadi penerus kejayaan dari pembalap Amerika Serikat Kevin Scwantz dan Kenny Roberts Jr, pembalap yang berjuluk The Kentucky Kids sudah banyak pengalaman di kelas motor 4-tak ini memulai karier di kelas superbike 2002 bersama American Honda, hanya setahun di kejuaraan superbike dia tertarik untuk mencoba berkiprah di kelas MotoGP, nasib mujur ada pada dirinya dimana dia mendapatkan tempat di pabrikan Repsol Honda, masa adaptasi selama dua tahun 2003 - 2004 bersama Repsol honda bertandem dengan Valentino Rossi di tahun 2003 dan bertandem dengan Dani Pedrosa dengan menempati posisi 5 tahun 2003 dan posisi 8 tahun 2004 cukup membuatnya matang dan kontraknya diperpanjang oleh kubu Repsol Honda grafiknya pun mulai naik yaitu menempati peringkat 3 klasemen akhir tahun 2005, kemujuran datang lagi pada Hayden di tahun 2006, kala itu pesaing - pesaingnya seperti Valentino Rossi sedang mengalami masalah - masalah pada motornya dia tampil comfort dengan tampil konsisten bersaing dengan Rossi, Gibernau, Melandri serta rekan setimnya Dani Pedrosa poin demi poin dia kumpulkan dengan menjadi juara atau minimal podium 3, akhirnya ditengah buruknya performa Rossi dan Yamaha nya waktu itu tahun 2006, dimanfaatkan olehnya sehingga dia menjadi juara dunia, di dua tahun berikutnya bersama Repsol Honda 2007 - 2008 berada di posisi 8 tahun 2007 dan posisi 6 di tahun 2008, setelah empat tahun bersama Repsol Honda dia berpikir realistis untuk pindah ke team Ducati pada musim 2009 - 2013 dan konsisten berada pada papan tengah baik di lintasan maupun klasemen, tahun 2014 dia pindah ke team satelit Honda Drive M7 Aspar karena kontraknya dengan Ducati Habis, dan posisi akhir tahun 2014 silam hanya ada posisi 16, kali ini dia masih bersama Drive M7 Aspar Honda untuk menyambung kariernya.

 "50" Eugene Laverty 

Eugene Laverty

Kalau mendengar nama Eugene Laverty pasti kita akan mengingat kejuaraan World Superbike ya pembalap Toomerbridge, Irlandia Utara 3 Juni 1986 ini memang menghabiskan waktunya di kelas superbike. Awal kariernya tahun 2004 sebagai pembalap wild card di kelas 125 CC dan sempat 2 tahun berada di kelas 250 CC 2007 - 2008 prestasinya ia rasa kurang memuaskan di kejuaraan MotoGP maka dia memutuskan untuk berkarier dan bergabung bersama Yamaha di kelas supersport, awal tahun bersama yamaha dia hanya berada di posisi 21, namun setelah pindah bersama Honda tahun 2009 - 2010 dia menjadi runner up berturut - turut, setelah itu dia menapaki kelas superbike bersama Yamaha dan berada pembalap papan tengah, tahun berikutnya pindah ke Aprilia 2011 - 2013 dan di tahun 2013 dia kembali menjadi runner up, terakhir di kelas superbike  tahun 2014 dia membela Suzuki dan berada di posisi 10, kini dia ingin mencoba pengalaman di kelas MotoGP bersama Drive M7 Aspar Honda rekan setimnya Nicky Hayden, dengan bekal pengalaman mengendarai motor 4-tak apakah dia mampu untuk bersaing, kita lihat debutnya di musim ini.

Avintia Racing Ducati

"8" Hector Barbera  

Hector Barbera

Hector Barbera adalah salah satu pembalap yang menjadi langganan kandidat juara dunia di kelas 125 CC dan 250 CC namun dia selalu gagal. Pembalap kelahiran 2 November 1985 mengawali kariernya tahun 2002 di kelas 125 CC bersama Aprilia satu team dengan Alvaro Bautusta di team Seedorf Racing, di tahun 2003 secara mengejutkan dia menyodok di posisi 3 klasemen akhir padahal awal seri dan pertengahan seri Barbera tidak di perhitungkan, pertempuran perebutan juara terbaiknya adalah pada tahun 2004 dimana dia, Dovizioso, dan Locatelli saling kejar poin, di lintasan pun mereka saling susul sehingga pada waktu itu terjadi pertarungan yang menarik sayangnya dia kurang beruntung, dan juara dunianya jatuh ke tangan Dovizioso dan dia hanya pada posisi runner up, tahun 2005 - 2009 dia pindah ke kelas 250 CC bersama team Aprilia, di waktu pertama kalinya turun dia bertandem dengan Jorge Lorenzo di team Fortuna Lotus, dan juga tahun - tahun itu dia juga salah satu kandidat juara, puncaknya adalah di tahun 2009, dia hanya menjadi runner up di bawah juara dunia 250 CC tahun 2009 Hiroshi Aoyama, kemudian bersama Aoyama, Simoncelli, dia pindah ke kelas MotoGP menggunakan motor satelit Ducati Paginas Amarillas Aspar Team, selama keikutsertaannya di ajang MotoGP dia seakan hanya menjadi pelengkap karena motor yang kurang kompetitif dan tahun lalu dia hanya berada pada posisi 18 bersama team Avintia Racing Ducati hingga tahun 2015 sekarang, entah apa targetnya di tahun 2015 ini kita tunggu saja.

"63" Mike di Meglio

Mike de Meglio

Pembalap kelahiran Toulouse, Perancis 17 Januari 1988 mengawali kariernya di kelas 125 CC tahun 2003, selama enam tahun dia di kelas 125 CC predikat pembalap yang sering jatuh dialamatkan pada dirinya, dan memang dia selalu saja terjatuh saat berada di lintasan, posisinya di klasemenpun sangat mengecewakan yaitu selalu berada di papan bawah, namun seiring berjalannya waktu kesalahan - kesalahannya saat berada di lintasan mampu dia perbaiki begitu juga mentalnya, terbukti secara mengejutkan dia mampu menjadi juara dunia kelas 125 CC tahun 2008 bersama Ajo Motorsport yang menggunakan mesin Derbi, titel juara dunianya itu dimanfaatkan untuk naik kelas 250 CC dan bergabung bersama team Mapfre Aspar team satu team dengan Alvaro Bustista dia tampil kurang konsisten dan hanya ada pada posisi 8, setelah itu GP 250 CC berganti menjadi kelas Moto 2 selama 4 tahun 2010 - 2013 dia hanya berada pada posisi bawah di klasemen, oleh karena Ducati ingin menambah kuantitasnya maka team Avintia di buat dan tahun 2014 dia dikontrak oleh Avintia Racing untuk bergabung, posisi terakhir berada pada posisi 20. Tahun 2015 dia masih bersama Avintia Racing untuk mengisi tandem Hector Barbera.

 Marc VDS Honda

"45" Scott Redding

Scott Redding

Scott Redding pembalap muda kelahiran Gloucester, Inggris 4 Januari 1993 ini pernah mengalami trauma, dimana dia terlibat dalam kecelakaan di GP San Marino di tahun 2010 yang menyebabkan tewasnya pembalap muda Jepang Shoya Tomizawa, dia dan de Angelis menabrak badan Tomizawa setelah Tomizawa tidak mampu mengendalikan motornya dan terjatuh di tengah lintasan, Scott Redding dan de Angelis tidak mampu menghindari tubuh Tomizawa, keduanya terjatuh (Redding dan de Angelis), dia juga dikenal sebagai pembalap yang agresif. Awal kariernya di tahun 2008 di kelas 125 CC hingga tahun 2009, setelah itu dia naik kelas Moto 2 bersama Honda selama empat tahun 2009 - 2013, disinilah dia mulai dikenal karena gaya balapnya yang menghibur dan selalu konsisten di rombongan depan, puncaknya pada tahun 2013 dia dan Pol Espargaro berebut juara dunia namun dia kalah dengan Pol Espargaro dan hanya menjadi runner up dia pun pindah kelas bersama Espargaro ke MotoGP, dia dikontrak oleh Team GO & FUN Honda untuk menjadi tandem Alvaro Bautista yang saat itu belum ada tandem, posisnya di tahun 2014 silam berada di posisi 12. Kini musim 2015 telah menantinya, dan kesempatan untuknya untuk belajar atau mencari pengalaman di usianya yang masih muda.


Cardion AB Motoracing

"17" Karel Abraham   

Karel Abraham
 
Karel Abraham merupakan pembalap harapan bagi negara Republik Ceko, karena dialah satu - satunya pembalap dari Eropa Timur yang berlaga di kelas balap bergengsi dunia, pembalap kelahiran Brno, Republik Ceko 2 Januari 1990 di lihat dari prestasi Abraham terlihat biasa - biasa saja bahkan tidak terlalu baik, memulai karier pada tahun 2005 di kelas 125 CC selama 5 tahun 2005 - 2009 dia hanya menjadi pembalap penghuni papan bawah, lalu bagaimana dia bisa terkenal, ternyata dukungan dari negaranya sangatlah besar, dan dia mengeluarkan biayanya sendiri untuk membentuk team yang sampai saat ini bernama Cardion AB Motoracing, sejak saat itu lintasan pun semakin akrab dengan warna biru dan putih di kelas Moto 2, lalu bagaimana dia bisa mudah naik ke kelas MotoGP padahal untuk bisa naik ke MotoGP membutuhkan prestasi yang baik, dan harus ada sponsor untuk mendukungnya dan padahal pada waktu itu dia cuma berada di peringkat akhir klasemen Moto 2 tahun 2010, ternyata jawabannya adalah dia berkiprah di MotoGP atas sponsor sendiri dan membiayai keperluan team sendiri yaitu Cardion AB Motoracing, ya jadi begitulah Abraham berkiprah dia menempuh jalan lain selain mengandalkan skillnya untuk berkiprah di kelas bergengsi MotoGP, walaupun begitu dia tetap berada pada posisi papan bawah mulai dari tahun 2011 - 2014 keikutsertaanya di ajang MotoGP. Kini musim 2015 dia masih bertahan dengan sponsornya sendiri Cardion AB Motoracing, semoga cepat tercapai keinginannya untuk menjadi pembalap terbaik dengan sponsor sendiri Abraham.

Octo Iodaracing 

"15" Alex de Angelis

Alex de Angelis

Alex de Angelis pembalap kelahiran Rimini, San Marino 26 Februari 1984 adalah pembalap yang sudah kenyang pengalaman, pembalap penyuka nomor 15 sudah sering naik turun di kelas berbeda. Awal kariernya pada tahun 1999 selama 5 tahun 1999 - 2003, kelebihannya mulai terlihat tatkala waktu tahun 2003, dimana dia pada saat itu sedang bertarung untuk memperebutkan poin bersama dengan rival - rivalnya Pedrosa, Dovizioso, Perugini, Jeckner, Barbera dan Giansanti dia menggunakan motor Globet.com Aprilia, pada waktu itu dia mengawali awal seri yang buruk selalu terjatuh sehingga kurang kosisten posisinya pun di klasemen menjadi terpuruk, namun di pertengahan race dia mulai bangkit dengan meraih podium ke 3 empat kali beturut - turut sehingga yang pada akhir race perolehan poin antar pembalap menjadi ketat dengan berbekal finis di urutan 9 di philip island dia mampu menyodok posisi runner up menggeser posisi Perugini yang saat itu sudah yakin berada di posisi runner up. Kemudian dengan berbekal posisi runner up dia manfaatkan untuk naik kek kelas 250 CC tak banyak kesulitan, dia direkrut oleh team MS Aprilia Racing untuk bertandem dengan Manuel Poggiali sang juara bertahan waktu itu, empat tahun berada di kelas 250 CC posisi terbaiknya adalah posisi 3 dua kali berturut - turut tahun 2006 - 2007, tahun 2008 dia naik kelas ke MotoGP selama 2 tahun dengan team San Carlo Honda Gresini dan menjadi pembalap papan tengah, tahun 2010 dia kembali lagi di kelas Moto 2 selama 4 tahun namun prestasinya kurang baik selama 4 tahun di kelas Moto 2, tahun 2014 dia kembali lagi ke kelas MotoGP satu team dengan Aleix Espargaro bersama team NGM Yamaha dia berada di posisi 21 klasemen akhir. Tahun 2015 team Iodaracing akan tampil di MotoGP dan merekrutnya. Akankan dia mampu membawa Iodaracing ke team top level, kita tunggu saja aksi de Angelis.

Demikian Daftar Pembalap MotoGP 2015 yang akan bertarung di musim 2015, semoga bermanfaat bagi pembaca dan pecinta balap MotoGP, Terima kasih.

1 komentar: